Melaksanakanpancasila dan uud 1945 dalam pemerintahan. Gambaran sikap dan perilaku manusia indonesia d. Akan tetapi dalam perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut. Berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa c. Jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila. Globalisasi tentu menjadi salah satu tantangan yang cukup besar apabila disikapi secaca optimis. Tantangan globalisasi bukan hanya berasal dari satu bidang, melaikan ada berbagai bidang tantangan yang akan dialami, baik dalam politik, unsur budaya, ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Oleh karena itulah tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai masa depan bangsa Indonesia dalam menghadapi adanya beragam contoh tantangan globalisasi yang akan dialami. GlobalisasiTantangan GlobalisasiPolitikBudayaEkonomiLingkunganPendidikanSumber Daya Alam SDA yang EksploitasiKetenagakerjaanPembangunanContoh Tantangan GlobalisasiBerdirinya Perusahaan AsingSebarkan iniPosting terkait Pengertian globalisasi secara singkatnya adalah era kamajuan dunia yang dialami suatu bangsa tanpa sekat. Artinya dalam globalisasi ini menciptakan hubungan sosial dan interaksi sosial manusia tidak terbas dengan wilayah dan batas negara. Adanya kondisini ini menjadi globalisasi sangat diperlukan untuk kamajuan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Kemajuan di Indonesia dalam menghadapi globalisasi tidak terlepas dari status Indonesia yang pada saat ini masih menjadi negara berkembang di dunia, padahal Indonesia memiliki potensi sebagai negara maju, lantaran banyak memiliki SDA Sumber Daya Alam yang mendai,seperti emas, perak, minyak bumi, batu bara, ataupun SDA lainnya. Syarat mutlak menjadikan Indonesia sebagai negara maju di dunia, ialah harus mampu menahlukan tantangan yang ada. Tantangan globalisasi yang harus di tahlukan, antara lain adalah tantanga politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan lingkungan. Tantangan Globalisasi Penjelasan mengenai tantangan globalisasi yang ada di Indonesia sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan juga kedamaian bagi masyarakat. Antara lain; Politik Kegiatan ekonomi yang didominasi oleh negara-negara maju berpengaruh terhadap kondisi politik di negara berkembang, seperti di Indonesia. Sebagai contoh, adanya intervensi dan negara maju mengenai kebijakan politik di negara berkembang dalam upaya menciptakan rasa ketergantungan kepada negara maju, agar lebih di untungkan. Budaya Globalisasi menyebabkan pertukaran budaya semakin mudah. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa ramah dan terbuka dengan budaya lain. Akan tetapi, sikap yang kurang bijak dan selektif terhadap budaya lain dapat menyebabkan lunturnya budaya Indonesia. Ekonomi Tantangan pada sistem pasar bebas yang dialami menuntut adanya persaingan produk-produk agar mampu diterima pasar dunia. Oleh karena itu, globalisasi mendorong persaingan agar setiap pihak mampu menunjukkan potensi terbaik yang dimiliki. Lingkungan Globalisasi mendorong perkembangan banyak perusahaan multinasional. Kegiatan produksi perusahaan multinasional yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dapat menyebabkan kerusakan iingkungan, misalnya terjadi banjir dan tanah longsor karena banyaknya pembukaan tahan hijau untuk dijadikan kawasan industri. Pendidikan Pendidikan menjadi segmen penting dalam kamajuan bansa-bangsa di dunia. Bahkan dengan sistem sosiologi pendidikan yang bagus suatu masyarakat akan bisa lebih mudah mengendalikan atau melakukan filtrasi kepada budaya-budaya yang tidak baik akibat globalisasi. Sumber Daya Alam SDA yang Eksploitasi Tantangan adanya globalisasi di Indonesia lainnya ialah adanya eksploitasi sumber daya hal ini terjadi lantaran globalisasi dapat memicu eksploitasi sumber daya alam oleh adanya kerjasama dengan perusahaan asing. Apalagi ketika ditemukan berbagai aktivitas ekstraktif yang tidak berkelanjutan dapat merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat lokal. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan juga menjadi salah satu element penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, maksud ketenagakerjaan disini tidak terlepas daripada perubahan struktur pekerjaan dan ketidakpastian kerja bagi pekerja ketika mendapatkan pendidikan formal. Bahkan bukanlah jaminan seseorang dengan pendidikan tinggi memperoleh pekerjaan yang memadai. Pembangunan Prihal pembangunan adanya tantangan globalisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila ialah melihat ketimpangan pembangunan antara wilayah dan perwilayahan perkotaan dan pedesaan serta antara pulau-pulau di Indonesia. Wilayah perkotaan seperti halnya dengan DKI Jakarta cenderung mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar, sementara pedesaan sering kali tertinggal dalam pembangunan. Padahal amanat yang ada dalam Pancasila mengharuskan adanya keadilan sosial bagi seluruh Indonesia lebih tepatnya ada dalam bunyi Sila-5 dalam Pancasila. Contoh Tantangan Globalisasi Perwujutan atas adanya tantangan globalisasi di Indonesia yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain; Berdirinya Perusahaan Asing Banyak berdirinya berbagai perusahaan asing di Indonesia merupakan fenomena sosial yang terjadi pada era globalisasi saat ini. Dampak positif dan negatif globalisasi dari fenomena ini daopt dikatakan jikalau globalisasi seperti dua mata pisau, yang satu adalah negatif dengan tidak memberdayakan dan pengoptimalkan kemampuan SDM Sumber Daya Manusia sehingga tidak bisa berkembang. Dan dampak postif globalisasi ini bagi perusahaan asing di Indonesia menunjukkan Indonesia dilirik untuk dijadikan tempat produksi dan target pemasaran baru. Dalam hal melaksanakan kegiatannya perusahaan asing tersebut membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, masuknya perusahaan asing di Indonesia dapat menambah jumlah lapangan pekerjaan. Oleh karena itulah sebagai negara berkembang Indonesia memeiliki tantangan dalam menciptakan nunasa pendidikan khas Indonesia dengan kelas internasional. Tujuannya selain bisa meningkatkan intelektulias juga bisa menjadi metode peningkatan moralitas yang sesuai dengan khazanah di Indonesia. Oleh karena itulah dalam menghdapi globalisasi sangatlah diperlukan Sikap Kritis. Sikap ini diartikan sebagai tantangan dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat apabila. Adapun sikap kritis dapat menghadapi globalisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut; Meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM. Berpegang teguh pada nilai dan norma sosial. Menumbuhkan sikap bangga terhadap identitas bangsa Indonesia. Meningkatkan rasa peduli terhadap Iingkungan terkait permasalahan kerusakan lingkungan Demikianlah penjelasan mengenai tantangan globalisasi di Indonesia dan contohnya di masyarakat. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga mempu memberikan pengetahuan bagi setiap pembaca yang pada saat ini sedang membutuhkan referensinya.
Jawabanterverifikasi ahli wandahuwaida Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena di jaman globalisasi ini teknologi berkembang sangat pesat sehingga mengakibatkan masuknya budaya yang kurang sesuai dengan Pancasila ke negara Indonesia. ini dapat mengancam Pancasila karena bisa saja ada orang yg ingin menggantikan kesaktian pancasila
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pancasila merupakan hasil perenenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang, yang juga diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi, nilai kepustakaan, nilai religius yang terdapat pada pandangan hidup bangsa indonesia sendiri sebelum membentuk negara. Pancasila bukan berasal dari dari ide-ide bangsa lain, melainkan berasal dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri. Kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini kebenarannya kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah yang dinamakan adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat kejadian yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Pancasila sebagai ideologi jelas mempunyai nilai demokratis. Hal ini telah ditunjukkan oleh asas sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Suatu ideologi yang demokratis adalah ideologi terbuka, yaitu mampu menerima pemikiran-pemikiran baru dalam rangka pengembangan atau penyempurnaan perwujudan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak sekedar dapat menerima, bahkan mendorong untuk dapat menciptakan pemikiran-pemikiran baru tersebut dalam rangka lebih menyegarkan dan memperkuat relevansinya dengan perkembangan walaupun dengan arti dan fungsi yang sedemikian hebatnya di era globalisasi ini banyak rakyat Indonesia yang lama lama sudah mulai meninggalkan Pancasilla tersebut. Era globalisasi banyak memunculkan berbagai alat teknologi modern yang mendatangkan budaya luar masuk ke Indonesia dan menjadi suatu hal yang bisa di ikuti. Masuknya era globalisasi banyak fenomena di mana-mana ada batasan seakan memudar dikarenakan terjadi berbagainya perkembangan di segala aspek kehidupan, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan aspek kehidupan khususnyadi bidang IPTEK maka manusia dapat mengetahui adanya perkembangan informasi dari luar negeri maupun dalam ideologi negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai tantangan global dunia yang terus berkembang. Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia, jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia, sedangkan hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan merupakan Lima dasar disepakati bersama oleh bangsa Indonesia melalui founding father yang harus dijalan bangsa Indonesia dalam sistem kehidupan sosial maupun sistem kenegaraan, meliputi 1. Ketuhanan yang maha esa 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya
jelaskandan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila pendiri negara pengusul rumusan dasar negara pengertian publikasi menurut para ahli Pendahuluan Sebagai salah satu negara yang terbuka terhadap setiap perubahan lingkungan strategis, Indonesia sangat terpengaruh oleh arus globalisasi yang melanda seluruh negara-negara di dunia. Bagi Bangsa Indonesia, globalisasi merupakan sebuah keniscayaan sehingga harus diterima sebagai kenyataan sejarah. Yang perlu dilakukan saat ini sebenarnya adalah memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh globalisasi. Menurut Anthony Giddens 2001, globalisasi yang telah merasuk ke seluruh negara di dunia ternyata membawa nilai-nilai budaya global Barat seperti individualisme, liberalisme dan materialisme. Nilai-nilai budaya Barat telah menginfiltrasi ketahanan budaya nasional masing-masing negara sehingga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai individualisme telah menggeser dan menggantikan nilai kolektivitas masyarakat Indonesia. Pengutamaan "hak" daripada "kewajiban" dan kebebasan HAM yang kebablasan sangat tidak sesuai dengan budaya nasional Indonesia. Nilai liberalisme telah menggeser nilai altruisme mementingkan kepentingan umum masyarakat Indonesia. Budaya gotong royong, tanpa pamrih, tenggang rasa, dan kekeluargaan sudah mulai luntur oleh nilai-nilai liberalisme sebagai dampak dari masuknya globalisasi. Nilai materialisme telah menggeser nilai immaterialisme yang ada pada masyarakat Indonesia. Penghormatan terhadap seseorang tidak lagi didasarkan pada baik buruknya moralitas orang tersebut, melainkan didasarkan pada materi dan kekayaan yang dimiliki. Nilai-nilai sopan santun 1 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free RELEVANSI PANCASILA DI ERA GLOBALISASIOleh Agus SubagyoPendahuluanSebagai salah satu negara yang terbuka terhadap setiap perubahanlingkungan strategis, Indonesia sangat terpengaruh oleh arus globalisasiyang melanda seluruh negara-negara di dunia. Bagi Bangsa Indonesia,globalisasi merupakan sebuah keniscayaan sehingga harus diterima sebagaikenyataan sejarah. Yang perlu dilakukan saat ini sebenarnya adalahmemaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian yang diakibatkanoleh Anthony Giddens 2001, globalisasi yang telah merasukke seluruh negara di dunia ternyata membawa nilai-nilai budaya global Baratseperti individualisme, liberalisme dan materialisme. Nilai-nilai budaya Barattelah menginfiltrasi ketahanan budaya nasional masing-masing negarasehingga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara. Nilai individualisme telah menggeser dan menggantikan nilaikolektivitas masyarakat Indonesia. Pengutamaan “hak” daripada “kewajiban”dan kebebasan HAM yang kebablasan sangat tidak sesuai dengan budayanasional Indonesia. Nilai liberalisme telah menggeser nilai altruismemementingkan kepentingan umum masyarakat Indonesia. Budaya gotongroyong, tanpa pamrih, tenggang rasa, dan kekeluargaan sudah mulai lunturoleh nilai-nilai liberalisme sebagai dampak dari masuknya globalisasi. Nilaimaterialisme telah menggeser nilai immaterialisme yang ada padamasyarakat Indonesia. Penghormatan terhadap seseorang tidak lagididasarkan pada baik buruknya moralitas orang tersebut, melainkandidasarkan pada materi dan kekayaan yang dimiliki. Nilai-nilai sopan santun1 dan norma susila telah berganti menjadi serba harta, kekuasaan perkembangnnya, globalisasi akan menumbuhkan semangat”keglobalan” dan semangat ”kedaerahan” yang tentunya akanmembahayakan semangat nasional, yang didasarkan pada cara pandangbangsa atau cara pandang nasional Indonesia wawasan kebangsaan.Menurut James Petras dan Veltmeyer 2003, Globalisasi akanmenyebabkan ketergantungan suatu negara terhadap negara lain dalamseluruh sektor kehidupan, baik politik, ekonomi maupun budaya. Globalisasimerupakan imperialismo gaya baru yang perlu mendapatkan karena dapatmengancam keutuhan negara bidang politik, globalisasi akan menguatkan kembali identitasetnik dan kesukuan yang dapat menimbulkan gejala disintegrasi bangsa dangerakan separatisme. Globalisasi yang mencanangkan kebebasan telahmendorong berbagai wilayah untuk memisahkan diri dengan bantuan politisdari negara-negara bidang ekonomi, globalisasi akan menciptakan ketergantunganekonomi nasional terhadap dominasi ekonomi global. Ketergantunganekonomi menyebabkan hubungan antar negara tidak bersifat kesederajadandan kemitraan, melainkan subordinasi dan dominasi sehingga kedaulatannasional dapat tergadaikan atas nama globalisasi yang bidang budaya, masuknya budaya populer telah mengendurkanbudaya nasional sehingga mengancam eksistensi jati diri dan identitasnasional. Globalisasi akan menggerogoti sendi-sendi nasionalisme dimanamasyarakat akan dibuai terlebih dulu dengan kemasan-kemasanmaterialisme ala barat yang pada akhirnya akan mem ”brain washing”manusia – manusia Indonesia untuk berpikir, bersikap dan bertindak alaBarat. Semangat gotong royong, kekeluargaan, pengorbanan dan tenggangrasa akan hilang dengan sendirinya dalam kehidupan Melihat kondisi empiris dampak negatif yang mengikuti arusglobalisasi di Indonesia, maka pertanyaan penting yang dapat dirumuskanadalah apakah dasar negara Pancasila masih relevan dan bisadipertahankan di era globalisasi saat ini? Pertanyaan ini patutdikemukakan mengingat pancasila sebagai dasar negara Indonesia,pandangan hidup bangsa Indonesia, sumber filosofi bangsa Indonesia, dansumber rujukan masyarakat Indonesia dalam berpikir, bertindak danberperilaku kurang dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia,khususnya para kaum muda generasi penerus bangsa yang banyak terjebakpada arus modernitas dan etimologis, istilah Pancasila berasal dari bahasa sansekerta,dari India bahasa kasta brahmana, sedangkan bahasa rakyat biasa adalahbahasa Prakerta. Panca artinya Lima, Sila Artinya batu sendi, alas, demikian,dalam bahasa Indonesia, Pancasila diartikan sebagai“berbatu sendi lima” atau “dasar yang memiliki lima unsur” atau “lima tingkahlaku yang penting”. Secara historis, proses terbentuknya Pancasila dapatdilihat dari persiapan sidang BPUPKI yang diusulkan oleh dr. RadjimanWidyodiningrat membahas dasar negara Indonesia, yang kemudianmenghasilkan tiga pemikiran besar, yakni Mr. Muhammad Yamin, Soepomo,dan Soekarno. Secara terminologis, Pancasila yang sah adalah yangterdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh sidang PPKIpada tanggal 18 Agustus 1945. Di era globalisasi yang penuh dengan peluang dan tantangan,Pancasila masih relevan bagi bangsa Indonesia, baik sebagai ideologinegara maupun sebagai dasar negara. Sebagai ideologi negara, Pancasilaakan menjadi sistem nilai bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi arusglobalisasi yang penuh dengan muatan ideologi liberalisme dan Pancasila sangat cocok dengan karakteristik budaya bangsa3 Indonesia yang heterogen, plural, dan beranekaragam kultur. IdeologiPancasila mendasarkan pada hakekat sifat kodrat manusia sebagai makhluksosial dan individu. Inilah yang membedakan dan menjadi keunggulanideologi Pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di dasar negara, Pancasila merefleksikan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara yang sangat komplek sehingga dapat terwadahidalam kerangka Pancasila sebagai dasar pada nilai-nilai global Barat yang muncul di eraglobalisasi, sila-sila Pancasila merupakan “filter” yang dapat menjadi“penjaring” dan “penyaring” bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapiarus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan, dan keadilan merupakan pilar-pilar penting dalammembentengi masyarakat Indonesia di tengah serangan nilai-nilai universalyang berasal dari Barat akibat arus Pancasila tetap bisa bersaing dengan ideologi-ideologi lain didunia ini karena memiliki sejumlah keunggulan yang tidak ditemukan dalamideologi lain. Ideologi Pancasila tetap mampu bersaing, mampu kompetitifmenjawab perubahan zaman, walaupun Indonesia diserbu nilai-nilai asing diera globalisasi. Kekuatan dari ideologi Pancasila justru terletak padakemampuannya menjaga keseimbangan antara unsur-unsur yang ada dimasyarakat tengah suasana globalisasi, ideologi yang bisa bertahan adalahideologi yang bisa menjaga keseimbangan antara kepentingan global dengan kepentingan nasional. Artinya, ideologi yang bisa terus eksis adalah ideologi yang bisa menempatkan kepentingan nasional tanpa ikut terpengaruh nilai-nilai asing dari ideologi lain yang datang melalui informasi global seperti siaran televisi, internet ataupertukaran jasa dan barang dibandingkan dengan ideologi lain, seperti ideologi Marxisme atau Komunisme, Pancasila memiliki berbagai keunggulan, 4 karena Pancasila menempatkan unsur keseimbangan yang tidak banyakditemukan dalam ideologi lain. Semua ideologi lain di dunia umumnya hanyamementingkan kelompok tertentu atau hanya berpihak pada golongantertentu, misalnya ideologi Marxis atau Komunisme, cenderung hanyamementingkan kelompok tertentu yakni kelompok buruh, khususnyakelompok 'elite' kaum itu, di belahan negara lain, ada ideologi yang hanya berpihak kepada kepentingan kelompok yang memiliki modal, orang yangpunya kuasa, atau hanya bagi orang-orang pintar dalam masyarakat. Kitapatut bersyukur karena Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak seperti itu, tetapi ada keseimbangan antar konteks Indonesia saat ini, Pancasila tengah dihadapkandengan tantangan eskternal berskala besar berupa globalisasi. Globalisasiyang berbasiskan pada perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dantransportasi, secara drastis telah mentransendensi batas-batas etnis bahkanbangsa. Jadilah Indonesia kini, tanpa bisa dihindari dan menghindari,menjadi bagian dari arus besar berbagai perubahan yang terjadi di apa pun perubahan yang terjadi di belahan dunia lain akan langsungdiketahui atau bahkan dirasakan akibatnya oleh Indonesia. Sebaliknya,sekecil apa pun peristiwa yang terjadi di Indonesia secara cepat akanmenjadi bagian dari konsumsi informasi masyarakat dunia. Pengaruh dariglobalisasi ini dengan demikian begitu cepat dan mendalam. Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi bangsa Indonesia,sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan tersebut?Akankah Pancasila tetap eksis sebagai ideologi bangsa? Jawabannyatentu akan terpulang kepada bangsa Indonesia sendiri sebagai pemilikPancasila. Namun demikian, kalaulah kemudian mencoba untuk mencarijawaban atas berbagai tantangan tersebut, maka jawabannya adalah bahwaPancasila akan sanggup menghadapi berbagai tantangan tersebut asalkan5 Pancasila benar-benar mampu diaplikasikan sebagai weltanschauungbangsa Indonesia. Implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai pandangan hidup makabangsa yang besar ini haruslah mempunyai sense of belonging dan sense ofpride atas Pancasila. Untuk menumbuhkembangkan kedua rasa tersebutmaka melihat realitas yang tengah berkembang saat ini setidaknya dua halmendasar perlu dilakukan. Pertama, penanaman kembali kesadaran bangsa tentang eksistensiPancasila sebagai ideologi bangsa. Penanaman kesadaran tentangkeberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa mengandung pemahamantentang adanya suatu proses pembangunan kembali kesadaran akanPancasila sebagai identitas nasional. Upaya ini memiliki makna strategismanakala realitas menunjukkan bahwa dalam batas-batas tertentu telahterjadi proses pemudaran kesadaran tentang keberadaan Pancasila sebagaiideologi bangsa. Salah satu langkah terbaik untuk mendekatkan kembaliatau membumikan kembali Pancasila ke tengah rakyat Indonesia tidak lainmelalui pembangunan kesadaran sejarah. Tegasnya, Pancasila didekatkankembali dengan cara menguraikannya sebagai bagian yang tak terpisahkandari perjuangan rakyat Indonesia, termasuk menjelaskannya bahwa secarasubstansial Pancasila adalah merupakan jawaban yang tepat dan strategisatas keberagaman Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini maupun masayang akan perlu adanya kekonsistenan dari seluruh elemen bangsa,khususnya para pemimpin negeri ini untuk menjadikan Pancasila sebagaipedoman dalam berpikir dan bertindak. Janganlah sampai Pancasila inisekadar wacana di atas mulut yang disampaikan secara “berbusa-busa”hingga menjadi “basi”, sementara di lapangan penuh dengan perilaku yangtidak sesuai dengan ajaran Pancasila. Dengan demikian, penghayatan danpengamalan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah6 merupakan suatu conditio sine qua non bagi tetap tegaknya Pancasilasebagai ideologi bangsa. Salah satu tantangan terbesar yang perlu segera dijawab bangsayang besar ini, khususnya oleh para pemegang kekuasaan, adalahmenjawab tantangan atas lemahnya kesejahteraan rakyat dan penegakankeadilan. Ketimpangan kesejahteraan antara kota dan desa, terlebih Jawadan luar Jawa merupakan salah satu permasalahan besar yang harussegera dijawab oleh bangsa ini. Terasa sesak bagi kita semua bilamengingat bahwa di alam sejarah dewasa ini masih ada bagian dari bangsaini yang secara mengenaskan masih hidup di alam prasejarah!.Masalah penegakan keadilan juga menjadi masalah yang perlumendapat perhatian serius para pengambil kebijakan. Keadilan sosial yangtelah lama digariskan para pendiri negeri ini sering menjadi kontraproduktifmanakala hendak ditegakkan di kalangan para penguasa dan pemilik hingga sekarang ini pisau keadilan yang dimiliki bangsa ini masihmerupakan pisau keadilan bermata ganda, tajam manakala diarahkankepada rakyat kebanyakan, dan tumpul atau bahkan kehilanganketajamannya sama sekali manakala dihadapkan dengan para pemegangkekuasaan atau pemilik sumber-sumber dua hal itu saja mampu dikedepankan bisa jadi bangsa yangbesar ini tidak akan mudah tergoyahkan oleh berbagai tantangan danancaman yang ada, baik dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalambisa jadi akan pupus dengan sendirinya manakala kesejahteraan rakyatterkondisikan pada keadaan yang baik dan keadilan dapat ditegakkandengan seadil-adilnya. Ancaman dari luar, termasuk arus besar globalisasi sekalipun tidakakan menggeruskan Pancasila sebagai sebuah ideologi tetapi justru akanmenjadikan Pancasila sebagai kekuatan yang mampu mewarnai arus besarglobalisasi. Terlebih karena globalisasi bagi bangsa ini bukanlah merupakanbarang Pada akhirnya, menjadi baik kiranya bila menyimak kembali apa yangpernah dikatakan oleh Roeslan Abdulgani 1986, "Pancasila kita bukansekadar berintikan nilai-nilai statis, tetapi juga jiwa dinamis”. Kuranggunanya kita, hanya secara verbal mencintai kemerdekaan, kalau kita tidakberani melawan penjajahan, baik yang tradisional-kuno maupun yangneokolonial. Kurang gunanya kita, secara verbal saja menjunjung tinggi silaKetuhanan Yang Maha esa, kalau kita takut melawan kemusyrikan. Kurangguna kita, secara verbal saja mengagungkan sila Perikemanusiaan, kalaukita membiarkan merajalelanya situasi yang tidak manusiawi. Kurangfaedahnya kita, secara verbal saja cinta Persatuan Indonesia, kalau kitamembiarkan merajalelanya rasa nasionalisme dan patriotisme merosot danmembiarkan bangsa lain mengeksploitasikan kebodohan dan kelemahanrakyat kita. Kurang manfaatnya kita cinta sila Kerakyatan kalau kitamembiarkan keluhan rakyat tersumbat. Kurang artinya kita ngobrol sajatentang sila Keadilan Sosial, kalau kita membiarkan kepincangan sosialekonomis merajalelaPenutupBerdasarkan uraian analitis tentang posisi, eksistensi, dan relevansiPancasila di tengah arus globalisasi di atas, dapat ditarik benang merahkesimpulan bahwa Pancasila masih relevan di era globalisasi dan sudahmenjadi keharusan dan keniscayaan untuk dipertahankan oleh segenapkomponen bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila akan menjadi ”filter” yangakan menjaring dan menyaring setiap perubahan dan nilai-nilai yang masukakibat arus menggukuhkan Pancasila di era globalisasi sebagai dasarbepkir, dasar bertindak dan dasar berperilaku oleh setiap masyarakatIndonesia, maka Pancasila perlu dikebumikan agar supaya dapat bekerjasecara operasional di lapangan. Diperlukan ”revitalisasi Pancasila”8 sehingga dapat dihayati dan diamalkan oleh segenap komponen bangsa diera ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
\n \n jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila
Pancasilasebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut: 1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. 2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945. 3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara. 4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945,

Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila, Jelaskan dan Berilah Contoh Discussion in 'PPkn' started by gurumonica, Dec 23, 2015. ads Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila, Jelaskan dan Berilah Contoh ? Jelaskan globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila berikut contohnya. Globalisasi Globalisasi merupakan suatu jaringan global yang menghubungkan seluruh masyarakat di dunia sehingga terjadi percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang dari berbagai lokasi/negara yang berbeda. Pesatnya globalisasi di sebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan informasi dan komunikasi, serta kerja sama ekonomi internasional. Globalisasi bisa berdampak positif dan juga negatif bagi suatu negara. Secara positif, globalisasi berdampak pada cepatnya proses komunikasi dan informasi, serta mampu meningkatkan ekonomi suatu negara. Secara negatif, globalisasi dapat berdampak pada tidak terkontrolnya berbagai informasi yang diperoleh orang-orang, juga menurunnya nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Globalisasi sebagai Tantangan bagi Pancasila Berbagai dampak negatif dari globalisasi bisa mengikis rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Jika rakyat Indonesia tidak bisa selektif dalam menangkap berbagai informasi atau produk-produk dari luar negeri, lambat laun norma dan nilai yang terkandung dalam Pancasila yang selama ini menjadi falsafah hidup masyarakat Indonesia akan makin terkikis. Maka jelas kiranya bahwa globalisasi merupakan suatu tantangan bagi Pancasila sebagai dasar negara kita. Dalam menghadapi globalisasi ini, hendaknya kita menggunakan Pancasila untuk menyaring berbagai informasi yang beragam. Sebagai contoh, ketika kita mencari informasi melalui jaringan internet, maka carilah informasi yang sekiranya tidak melanggar norma dan tidak mendorong kita melakukan hal-hal negatif dalam keseharian. Pahamilah nilai yang terkandung dalam Pancasila agar kita bisa menyaring berbagai informasi yang ada. Jadikan Pancasila sebagai batasan pandangan bagi setiap masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang saat ini melupakan budaya, bahasa, dan adat negerinya sendiri karena terpengaruh oleh budaya dari luar. Rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila adalah salah satu penyebabnya. Baca juga Dampak positif dan negatif globalisasi Jelaskan pengertian globalisasi Contoh Modernisasi dan Globalisasi ads ads Share This Page

Dalamsambutannya, Rektor Universitas Gadjah Mada pada waktu itu, Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. menegaskan bahwa seminar dengan tema Pancasila sebagai orientasi Pengembangan Ilmu 11. 224 merupakan hal baru, dan sejalan dengan Pasal 2 Statuta Universitas Gadjah Mada yang disitirnya dalam dalam sambutan, berbunyi sebagai berikut.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di era globalisasi sekarang, banyak pertanyaan terkait apakah pancasila masih relevan?, di era globalisasi seperti sekarang ini tentunya banyak tantangan untuk mengikuti arus perubahan. Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI kita dapat mengetahui kemampuan hardskill yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Namun, di era globalisasi ini juga dibutuhkan softskill yang membentuk karakteristik kepribadian bangsa kita globalisasi tersebut tentu saja mempengaruhi perilaku dan di perlukan pemetaan psikologis dari dampak globalisasi ini. Pada konferensi " Intercultural Leadership and Learning", dijelaskan oleh Panggabean, Muniarti, dan Tjitra 2015 bahwa berdasarkan hasil kajian mereka, manusia Indonesia memiliki 7 kompetensi untuk bersaing di era globalisasi ini. Tujuh Kompetensi tersebut adalah religius, guyub, keberagaman, kepemimpinan fasilitatif, komunikasi tersirat, nerima, dan generalist serta technical fungctional excellence. Namun, yang jadi pertanyaan apakah tujuh kommpetensi ini Indonesia sudah dapat berhasil bersaing di era globalisasi ini?. Sedangkan kita tahu bahwa banyak kopetensi yang di anggap baik merujuk pada budaya "barat".Jika dilihat dari letak geografisnya, Indonesia merupakan jalur perdagangan Internasional. Hal ini juga yang membuat masyarakat Indonesia selalu ramai dan terbuka dengan banyak pihak, dapat dibilang nilai nilai masyarakat Indonesia terbentuk juga dengan nilai nilai masyarakat negara lain. Sebagian dari nilai tersebut mungkin bercampur dengan nilai negara lain, namun juga terdapat nilai yang dipertahankan walaupun terus berbenturan. Dari penjabaran diatas manusia Indonesia dapat melihat keterkaitan dirinya dengan bangsa lain, sehingga identitas identitas bangsa Indonesia tidak lagi sebatas masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat dunia. Pembahasan awal diatas merupakan kajian awal untuk mengetahui hubungan antara globalisasi dalam konteks identitas dan nilai. Kesiapan untuk perubahan ini bukan karena mengikuti lingkungan yang berubah, namun juga kesiapan psikologis dari individu. Walaupun nilai kelihatan tetap namun bukan berarti tidak bergerak. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
SEJARAHmengatakan bahwa Pancasila disusun dan terbentuk berdasarkan pemikiran serta keilmuan yang dimiliki para bapak bangsa, Saat ini era globalisasi dan teknologi telah mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan umat manusia. Bagi bangsa Indonesia hal ini merupakan tantangan tersendiri bukan sebagai ancaman. Tak ayal dibalik peranan era Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila – Globalisasi merupakan pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Ini termasuk ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi. Globalisasi telah berkembang sejak beberapa dekade terakhir, dan telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, nilai-nilai dasar yang diakui secara umum di Indonesia. Untuk memahami bagaimana globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila, pertama-tama kita harus memahami apa yang dimaksud dengan Pancasila. Pancasila adalah satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia. Nilai-nilai tersebut berfokus pada kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Indonesia. Globalisasi telah menciptakan berbagai tantangan bagi Pancasila. Hal ini karena globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, dan saat ini orang dapat mudah berpindah antar negara. Ini menciptakan dampak yang kompleks bagi Pancasila, karena orang dapat membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi telah memicu banyak migrasi antarnegara. Ini menyebabkan banyak orang asing yang tinggal di Indonesia dan membawa nilai-nilai dan budaya asing ke Indonesia. Ini telah mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Pancasila. Globalisasi juga telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan. Ini bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. Akibatnya, kesenjangan sosial di Indonesia telah meningkat, yang juga bertentangan dengan nilai kekeluargaan yang diusung oleh Pancasila. Selain itu, globalisasi telah memicu peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia. Ini telah meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi banyak orang dan membantu mengurangi kemiskinan. Namun, globalisasi juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang juga bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila. Ini karena globalisasi telah menghapus batas-batas antarnegara dan telah mengubah komposisi etnis, menciptakan konflik antar etnis, meningkatkan eksploitasi manusia, dan menciptakan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Penjelasan Lengkap Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila1. Globalisasi adalah pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. 2. Pancasila adalah satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia, yang berfokus pada kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, sehingga orang dapat mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Globalisasi telah memicu banyak migrasi antarnegara, yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Globalisasi telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. 6. Globalisasi telah memicu peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia, namun juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. 7. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, dan diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. 1. Globalisasi adalah pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Globalisasi adalah proses yang menghubungkan berbagai orang, budaya, dan ekonomi di seluruh dunia. Globalisasi yang mengikuti perkembangan teknologi modern telah mengubah dunia menjadi satu kesatuan yang terhubung melalui jaringan yang sangat luas. Globalisasi telah membuat dunia menjadi tempat yang lebih terbuka, kompetitif, dan dinamis. Globalisasi adalah pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Globalisasi telah mengubah cara kita berinteraksi, melakukan bisnis, dan memahami lingkungan di sekitar kita. Ini juga telah membantu memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pertukaran informasi, dan membuat dunia lebih terbuka untuk perdagangan dan investasi. Globalisasi telah menjadi tantangan untuk Pancasila, yaitu ideologi yang menjadi landasan filosofis dan nilai-nilai dasar Republik Indonesia. Pancasila mempromosikan keragaman dan budaya toleransi, tetapi globalisasi telah menimbulkan isu-isu yang mengancam kedudukan Pancasila. Salah satu masalah yang dihadapi adalah bahwa globalisasi mengakibatkan adanya arus masuk budaya asing dan ideologi yang berlawanan dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya, globalisasi telah mempengaruhi cara orang berpakaian. Meskipun cara berpakaian telah lama mencerminkan budaya dan nilai-nilai sosial, globalisasi telah mendorong pergeseran dalam mode berpakaian. Mode dan budaya dari luar negeri telah mempengaruhi gaya berpakaian yang diterima di Indonesia. Ini menimbulkan masalah karena mode berpakaian yang dipengaruhi oleh budaya asing dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Globalisasi juga telah memicu masalah karena mempengaruhi lingkungan. Globalisasi telah meningkatkan perdagangan dan investasi di seluruh dunia, tetapi juga telah meningkatkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Ini telah menyebabkan perubahan iklim global dan telah menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan perlindungan lingkungan dan keselamatan alam. Globalisasi juga telah mempengaruhi nilai-nilai sosial dan budaya. Globalisasi telah membuat orang lebih terbuka terhadap pandangan dan nilai-nilai asing. Ini menimbulkan masalah karena nilai-nilai yang dipengaruhi oleh budaya asing dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Secara keseluruhan, globalisasi telah menyebabkan berbagai masalah yang mengancam Pancasila. Globalisasi telah mempengaruhi cara berpakaian, lingkungan, dan nilai-nilai sosial dan budaya. Globalisasi telah menimbulkan masalah karena budaya asing dan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh globalisasi dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam era globalisasi. 2. Pancasila adalah satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia, yang berfokus pada kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Indonesia. Pancasila merupakan satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia. Nilai-nilai ini berkisar di seputar kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Indonesia. Nilai-nilai ini telah menjadi landasan utama yang membentuk identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Namun, dengan masuknya globalisasi, Pancasila semakin diuji. Globalisasi adalah proses ekonomi, sosial, dan politik di mana berbagai budaya dan pandangan berinteraksi dan saling bertukar. Hal ini menyebabkan Pancasila harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, terutama dalam hal nilai-nilai moral dan etika. Contohnya, globalisasi telah menyebabkan terjadinya banyak migrasi antarnegara. Hal ini membuat orang-orang dari budaya berbeda tinggal bersama, menciptakan konflik di antara masyarakat Indonesia. Beberapa orang yang berasal dari budaya lain mungkin tidak setuju dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kesetaraan, keadilan, dan kerakyatan, yang menjadi dasar konstitusional Indonesia. Mereka mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana hal-hal tertentu harus diselesaikan. Selain itu, globalisasi juga telah menyebabkan lahirnya berbagai budaya baru di Indonesia. Budaya-budaya ini telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Mereka mungkin mengabaikan nilai-nilai Pancasila dan mengikuti nilai-nilai asing yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat kurang bersatu dan kurang menghormati nilai-nilai Pancasila. Karena itu, globalisasi menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Pancasila. Perlu adanya upaya untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan yang terus berkembang. Upaya ini harus melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Dengan upaya yang konsisten, nilai-nilai Pancasila dapat tetap lestari di tengah perubahan zaman. 3. Globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, sehingga orang dapat mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena telah menghapus batas-batas antar negara. Globalisasi adalah pertukaran ide, informasi, produk, teknologi, dan modal antara berbagai negara di seluruh dunia. Globalisasi telah membuka jalan bagi orang untuk mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Globalisasi telah mengubah cara orang melihat dunia. Dengan globalisasi, informasi, teknologi, dan modal dapat dengan mudah dibawa dari satu negara ke negara lain. Hal ini telah membuat dunia lebih terbuka dan mudah diakses. Hal ini telah meningkatkan mobilitas sosial dan migrasi antar negara. Dengan globalisasi, orang dapat dengan mudah untuk berpindah dari satu negara ke negara lain. Dengan globalisasi, orang dari berbagai negara dapat membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Hal ini dapat mengubah budaya dan nilai-nilai Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai asli Indonesia dan nilai-nilai baru yang dibawa oleh orang asing. Contohnya, di Indonesia, banyak orang asing yang datang dari berbagai negara. Mereka membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda. Mereka dapat mempengaruhi budaya dan nilai-nilai Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai asli Indonesia dengan nilai-nilai baru yang dibawa oleh orang asing. Karena globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, maka orang dapat mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Hal ini dapat mengubah budaya dan nilai-nilai Indonesia dan dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai asli Indonesia dengan nilai-nilai baru yang dibawa oleh orang asing. Oleh karena itu, globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. 4. Globalisasi telah memicu banyak migrasi antarnegara, yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Pancasila. Globalisasi adalah proses di mana berbagai pengaruh, produk, dan nilai-nilai dari satu tempat di dunia dapat dipengaruhi dan disebarkan secara luas dan cepat ke seluruh dunia. Ini dapat terjadi melalui pertukaran ekonomi, media, dan kebudayaan. Globalisasi telah menciptakan komunitas global yang terhubung oleh komunikasi, transportasi, dan perdagangan. Globalisasi telah menjadi tantangan bagi Pancasila, sebuah sistem nilai dan dasar bagi kehidupan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial yang diakui oleh seluruh bangsa Indonesia. Namun, globalisasi telah membawa banyak perubahan ke Indonesia, yang telah memicu banyak migrasi antarnegara, yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Pancasila. Konflik antar etnis yang disebabkan oleh globalisasi adalah masalah yang serius di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kasus di Timor Leste, yang menjadi konflik pertama di Indonesia yang disebabkan oleh migrasi global. Beberapa pendatang Timor Leste, yang berasal dari daerah lain di Indonesia, telah memicu perselisihan antara etnis lokal dan pendatang. Akibatnya, pecahnya konflik antar etnis ini berdampak pada kerusakan sosial, ekonomi, dan politik di Timor Leste. Konflik etnis juga dapat terjadi di Indonesia karena globalisasi. Misalnya, migrasi global dari daerah lain di Indonesia telah menyebabkan masyarakat lokal merasa terancam oleh pendatang. Ini mendorong masyarakat lokal untuk berada dalam posisi ketakutan, dan menimbulkan kebencian dan konflik antara etnis lokal dan pendatang. Hal ini berlawanan dengan nilai kerakyatan Pancasila yang mengajarkan persatuan dan kerjasama antar etnis demi kebaikan bersama. Globalisasi juga telah memicu migrasi ekonomi, di mana masyarakat dari daerah yang lebih miskin pindah ke daerah yang lebih maju untuk mencari pekerjaan. Ini menyebabkan terjadinya ketidaksamaan ekonomi antar etnis, dan menimbulkan ketegangan antar etnis yang bertentangan dengan nilai keadilan sosial Pancasila. Globalisasi telah menjadi tantangan bagi Pancasila di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial telah terancam oleh migrasi antarnegara yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mengambil tindakan untuk mencegah dan menangani konflik antar etnis yang disebabkan oleh globalisasi, dan juga untuk melindungi nilai-nilai Pancasila yang telah lama diakui oleh seluruh bangsa Indonesia. 5. Globalisasi telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. Globalisasi merupakan suatu proses di mana dunia saling terkait dan terintegrasi satu sama lain dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Proses ini telah membuka jalan bagi berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan yang terdapat dalam Pancasila. Pancasila adalah dasar filosofis untuk semua aspek kehidupan di Indonesia, yang mencakup nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan. Kebijakan yang mengikuti nilai-nilai ini didasarkan pada prinsip bersama bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk hidup, bekerja, dan memperoleh pendidikan yang layak. Proses globalisasi telah memicu peningkatan eksploitasi manusia, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tantangan yang dihadapi Pancasila akibat proses globalisasi antara lain, pertama adalah perbudakan. Globalisasi telah mengakibatkan peningkatan eksploitasi manusia di seluruh dunia, yang mencakup kurangnya hak asasi manusia, pekerjaan berlebihan, dan perbudakan. Perbudakan merupakan praktik yang melanggar nilai-nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila, sehingga menjadi tantangan bagi Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kedua, pekerjaan berlebihan. Eksploitasi manusia dapat berupa pekerjaan yang berlebihan, dimana seseorang diharuskan bekerja lebih dari jam kerja yang ditentukan, atau bekerja tanpa memperoleh upah yang layak. Ini bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila, karena tidak semua orang mendapatkan hak yang sama untuk mendapatkan upah yang layak. Ketiga, kurangnya hak asasi manusia. Kurangnya hak asasi manusia merupakan akibat dari proses globalisasi. Sejak proses globalisasi dimulai, terdapat beberapa negara yang mengalami penurunan hak asasi manusia, di mana pemerintah dan pengusaha memanfaatkan tenaga kerja murah untuk meningkatkan keuntungan mereka. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan persaudaraan Pancasila. Globalisasi telah menimbulkan tantangan bagi Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Proses ini telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan, pekerjaan yang berlebihan, dan kurangnya hak asasi manusia. Semua ini bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. Oleh karena itu, Indonesia harus mempertimbangkan cara untuk meningkatkan penghormatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, untuk mengatasi tantangan yang dihadapi akibat globalisasi. 6. Globalisasi telah memicu peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia, namun juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Globalisasi adalah proses yang menghubungkan masyarakat antarnegara melalui perdagangan, investasi, informasi, dan budaya. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena mengancam nilai-nilai yang diusung oleh Pancasila. Salah satu tantangan globalisasi adalah peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia yang telah memicu peningkatan ketimpangan sosial antara yang kaya dan yang miskin. Ketimpangan sosial adalah satu dari banyak dampak negatif dari globalisasi. Ketimpangan sosial adalah perbedaan besar dalam kesejahteraan ekonomi antara kelas-kelas atau kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Di Indonesia, fenomena ini telah berkembang dengan pesat sejak adanya globalisasi. Pada tahun 2018, Indeks Ketimpangan Sosial Indonesia meningkat sebesar 0,458, meningkat dari 0,448 pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya globalisasi di Indonesia, semakin meningkat pula ketimpangan sosial di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan yang diusung oleh Pancasila. Keadilan dan kesetaraan merupakan salah satu nilai dasar Pancasila yang menekankan bahwa semua orang harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kemakmuran. Di Indonesia, globalisasi telah membuat sebagian besar masyarakat tertinggal di belakang, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki akses yang cukup untuk mengambil keuntungan dari peningkatan ekonomi dan teknologi. Ini bertentangan dengan tujuan dari nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Meskipun globalisasi telah memberikan beberapa manfaat bagi Indonesia, namun juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan sosial, seperti dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang kerja. Pemerintah juga harus menyediakan subsidi bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan untuk membantu mereka meningkatkan kesejahteraannya. Dengan demikian, Indonesia dapat menggabungkan manfaat globalisasi dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. 7. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, dan diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Globalisasi merupakan salah satu fenomena yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat dunia. Di Indonesia, globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Pancasila adalah dasar dari semua kebijakan, hukum, dan nilai-nilai yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia. Globalisasi menghadirkan sejumlah tantangan yang berbeda bagi Pancasila. Pertama, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam perbedaan budaya Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak budaya-budaya asing diterima di Indonesia, yang bisa mengancam keberadaan budaya-budaya asli Indonesia. Hal ini akan mengancam nilai-nilai dasar Pancasila yang menekankan persatuan dan kesatuan bangsa yang didasarkan pada perbedaan budaya. Kedua, globalisasi telah menciptakan kondisi dimana nilai-nilai universal telah lebih didahulukan daripada nilai-nilai Pancasila. Globalisasi telah menyebabkan banyak nilai-nilai universal yang diterima di Indonesia, seperti demokrasi, hak asasi manusia, hak untuk berpendapat, dan lainnya. Nilai-nilai ini berbeda dengan nilai-nilai dasar Pancasila, dan jika tidak diatur dengan baik, nilai-nilai universal ini dapat mengancam keberadaan nilai-nilai dasar Pancasila. Ketiga, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Globalisasi telah mengubah cara masyarakat Indonesia berinteraksi dengan orang lain di luar negeri. Sistem ekonomi global telah menciptakan kondisi dimana orang Indonesia dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi dengan orang lain di luar negeri. Hal ini akan mengancam keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan otonomi daerah yang telah ditentukan oleh Pancasila. Keempat, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam nilai-nilai agama yang diakui di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak agama dan nilai-nilai spiritual yang berbeda diterima di Indonesia. Hal ini akan mengancam keberadaan nilai-nilai agama yang diakui di Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila. Kelima, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam kesetaraan gender di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak nilai-nilai gender baru diterima di Indonesia, yang berbeda dengan nilai-nilai gender yang diakui di Indonesia. Hal ini akan mengancam kesetaraan gender di Indonesia yang didasarkan pada kesetaraan gender yang diakui oleh Pancasila. Keenam, globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi keadilan sosial di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak orang yang lebih kaya dan lebih miskin. Hal ini akan mengancam keadilan sosial di Indonesia yang telah diatur oleh Pancasila. Ketujuh, globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi keadilan ekonomi di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak industri-industri baru yang bergerak di Indonesia, yang mungkin tidak menghormati keadilan ekonomi yang diatur oleh Pancasila. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, dan diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil tindakan untuk memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa nilai-nilai universal yang diterima di Indonesia tetap menghormati nilai-nilai dasar Pancasila, memastikan bahwa sistem ekonomi Indonesia tetap menghormati Negara Kesatuan Republik Indonesia, memastikan bahwa agama yang diakui di Indonesia tetap dihormati, memastikan bahwa kesetaraan gender tetap dihormati, memastikan bahwa keadilan sosial tetap dihormati, dan memastikan bahwa keadilan ekonomi tetap dihormati. Dengan melakukan hal ini, pemerintah dapat memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia, meskipun globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila.
Pancasilaadalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan be asila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila – Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah pembentukan organisasi dan komunikasi antara orang-orang di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan aturan yang sama. Dengan kata lain, budaya yang berbeda di semua negara tampaknya telah melebur menjadi satu. Globalisasi kemudian mempengaruhi aspek fundamental kehidupan manusia dan menciptakan tantangan baru dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk menopang kehidupan. Menurut Suparlan 2012, dampak negatif globalisasi antara lain kemungkinan terjadinya perubahan dan perilaku konflik yang dapat menyebabkan perubahan hidup. Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang memiliki nilai-nilai budaya sejak zaman nenek moyang kita. Pancasila terdiri dari lima pilar yang direkomendasikan oleh para pendiri negara mengingat kebutuhan negara. Ideologi memegang peranan penting dalam integrasi nasional, khususnya di negara-negara berkembang Ubaidillah, 2000, sehingga bukan hasil ideologi satu golongan, melainkan nilai-nilai budaya seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila memiliki nilai-nilai bangsa Indonesia yang harus kembali diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila Pancasila sebagai dasar pemerintahan kemudian menghadapi fenomena globalisasi. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghilangkan batas-batas. Efek negatif dapat dirasakan ketika banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia dan menghilangkan karakter asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu budaya kita, gotong royong Tinggi et al., 2011. Globalisasi telah membuat Indonesia memiliki mayoritas penduduk yang mandiri. Padahal, seperti kita ketahui, gotong-royong adalah konsep yang didukung oleh para pendahulu kita melalui undang-undang keempat. Pentingnya Supply Chain Management Bagi Suatu Perusahaan Pancasila memiliki kedudukan tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak dapat diubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi usang. Pancasila sendiri memiliki karakter yang sangat terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan cara hidup yang terjadi di masyarakat. Pancasila itu benar dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Yang dimaksud dengan “koreksi” di sini bukan berarti bahwa Pancasila harus mengubah hakikatnya, tetapi mampu menjernihkan pengertian secara konkrit, sehingga mempertajam kemampuannya dalam memecahkan persoalan-persoalan yang nyata. Oleh karena itu, penafsiran gagasan harus dilakukan secara logis dan kritis menghadapi masalah yang berbeda dan sudut pandang yang berbeda dari kehidupan pertukaran, sehingga makna kerjanya dapat ditampilkan. Di era globalisasi, dunia seolah-olah telah berubah menjadi masyarakat global dimana setiap anggotanya berinteraksi baik itu negara berkembang atau negara berkembang, desa atau kota, semuanya akan berinteraksi. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Kondisi masing-masing negara anggota berbeda-beda, dan inilah yang menyebabkan Indonesia tidak bisa maju jika mengikuti negara lain dengan kondisi atau praktik yang berbeda. Apa yang dikatakan baik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain, begitu pula sebaliknya. Mempertahankan nilai-nilai negara yang tertulis dalam Pancasila mendorong negara untuk memahami kelemahan dan kekuatannya. Hal lain dikemukakan oleh Talcott Parsons 2007 dalam bukunya yang berjudul Social System. Pak Parsons mengatakan ada empat paradigma kerja yang harus terus dilakukan agar masyarakat tetap eksis dan lestari. Pertama, masyarakat harus menjaga sistem nilai moral yang dianut. Di Indonesia, ceritanya berlangsung dalam pemeliharaan Pancasila sebagai pedoman budaya di masyarakat. Kedua, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perubahan, yaitu globalisasi kertas. Ketiga, ada pekerjaan integrasi yang berkelanjutan dari berbagai bagian masyarakat. Integrasi dapat terjadi bila seluruh lapisan masyarakat memiliki prinsip pedoman hidup yang sama, yaitu Pancasila. Terakhir, masyarakat harus memiliki tujuan bersama, yang lahir dari Pancasila dan terus diperbarui oleh para pemimpin dan kekuatan masyarakat. Memang harus kita akui bahwa Pancasila sendiri belum menemukan tempat yang tepat di hati masyarakat. Penghayatan dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila belum terjalin dengan baik, terbukti dengan banyaknya praktik budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Pancasila membutuhkan sosialisasi dan reintegrasi, terutama bagi generasi muda yang sedang dalam proses reformasi untuk menjadi masyarakat modern dan mampu melindungi kehidupannya. Salah satu tantangan terberat untuk melawan kondisi buruk globalisasi adalah mempersiapkan pendidikan bagi generasi muda yang akan membawa kemajuan Indonesia di masa depan. Kemajuan negara Indonesia diharapkan berpijak pada visi dan tujuan yang dipaparkan oleh para Pembela Pemerintah dalam Pancasila. Menerapkan Sikap Pelajar Pancasila Dalam Kehidupan Sehari Hari Pancasila memiliki peran penting sebagai penyaring filter nilai-nilai baru. Bangsa Indonesia harus bisa cepat beradaptasi dengan zaman, tetapi Pancasila diperlukan untuk melestarikan budaya asli. Pancasila dapat digunakan untuk menentukan praktik mana yang dapat diadopsi dan kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dengan demikian, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan menuju perubahan. Pancasila bahkan memberi peluang tumbuhnya nilai-nilai baru di dunia dengan tetap berada di bawah nilai-nilai ADMINISTRASI AKIBAT INTERNASIONALISASI Menurut apa yang telah dikatakan sebelumnya, globalisasi ditandai dengan integrasi bisnis internasional. melintasi batas negara dan daerah. Globalisasi mengutamakan kepentingan ekonomi. Kepentingan manusia lainnya, perdamaian, persatuan, demokrasi dan kesejahteraan manusia, seringkali terabaikan. Asumsi yang digunakan oleh para pendukung globalisasi adalah bahwa jika ekonomi dunia berjalan dengan baik, program-program lain akan berubah untuk mengikutinya. Dalam percakapan sehari-hari dapat dikatakan bahwa yang terpenting adalah uang, semua masalah dan kebutuhan akan terselesaikan. Pandangan globalisasi seperti itu diterima secara luas oleh para kapitalis. Sikap seperti ini telah merusak tatanan sosial, lingkungan alam, budaya, kearifan tempat dan kebaikan negara. Kontrol ekonomi itu mendorong pemberdayaan ekonomi yang berkuasa. Akibatnya, persaingan meningkat, kesenjangan meningkat, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin kaya. Kehidupan masyarakat menjadi semakin beragam. Ada masalah pembagian kelas dalam masyarakat atau kesenjangan yang semakin besar antara yang sangat kaya dan yang sangat miskin. Ketimpangan ekonomi ini bukan hanya masalah antar negara, tetapi juga antar manusia. Kemiskinan, kelaparan dan penyakit menular menyebar. Begitu juga posisi perempuan. Kelompok perempuan merupakan mayoritas masyarakat miskin. Perjuangan untuk mengatasi kemiskinan dan kemakmuran menjadi semakin sulit. Lebih buruk lagi, pengentasan kemiskinan sering dilakukan dalam bantuan atau dalam bentuk bantuan sosial. Hal ini membuat masyarakat malas, pengangguran meningkat, tidak mampu bersaing, ketergantungan pada pihak lain meningkat, sehingga kebebasan dan pembangunan sulit dicapai. A. Pembangunan seringkali bersifat ekonomi, mengabaikan kepentingan bidang lain, dan sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa globalisasi adalah perluasan ekonomi global, globalisasi menimbulkan dua masalah sekaligus, yang pertama, “polarisasi kelas sosial antara yang sangat kaya dan yang sangat kaya”. miskin.; dan yang kedua, masalah lingkungan. Jawaban Sikap Apa Yang Harus Kita Kembangkan Melihat Keberagaman Ini B. Rusaknya tatanan sosial lokal dan nasional, lingkungan alam, bahasa dan budaya lokal dan nasional, kearifan lokal dan karakter bangsa yang baik. Permasalahan sosial tersebut muncul sebagai dampak negatif dari globalisasi, seperti kurangnya kontrol terhadap arus informasi, munculnya ide-ide Barat atau Western, sikap masyarakat lokal yang cenderung mandiri, menurunnya semangat kerjasama, kepedulian dan persatuan , perusahaan dari negara lain menekan perusahaan. usaha sehingga usaha dalam negeri sulit berkembang, ketimpangan ekonomi dan sosial, berkurangnya pekerjaan pertanian akibat sektor industri yang memakan hampir seluruh petani, serta budaya lokal dan nasional dihancurkan oleh budaya internasional. Apakah sama sekali tidak ada kebaikan yang dibawa oleh globalisasi? Kebenaran ada di sana. Ini adalah beberapa dampak positif dari globalisasi, yaitu komunikasi semakin mudah dan mudah, gaya hidup masyarakat semakin meningkat, pengetahuan dan informasi semakin mudah diakses, pembangunan semakin meningkat, pariwisata dan pariwisata semakin meningkat, dan kegiatan ekonomi semakin berhasil, efisien. , dan berhasil. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMUNGKINKAN PENGGUNAAN TANAH PADA INDUSTRI LOKAL DAN NASIONAL Permasalahan nyata di era globalisasi terkait dengan semakin kompleksnya berbagai situasi kehidupan akibat pesatnya perkembangan informasi, komunikasi dan transportasi, serta integrasi dunia. ekonomi Kondisi tersebut telah mempengaruhi perbedaan kepribadian dan intelek serta gaya hidup masyarakat di hampir semua negara di dunia. Penjelasan Ruang Lingkup Globalisasi Ekonomi, Politik, Dan Budaya A. Individualisme Individualisme Individuism adalah suatu gagasan atau cara hidup yang menitikberatkan pada kepentingan diri sendiri. Budaya mendahulukan kebutuhan daripada kebutuhan bersama akan mengakibatkan rusaknya kohesi atau persatuan sosial antar anggota masyarakat, demikian pula budaya dalam demokrasi yaitu musyawarah untuk menyepakati tugas-tugas kerjasama dalam bentuk gotong royong. interaksi. . . Persatuan, pemikiran dan gotong royong telah terbukti dalam sejarah mampu menjamin kelangsungan hidup kelompok atau masyarakat. Individualisme yang telah menjadi norma dalam kehidupan anggota masyarakat sejak zaman industri menjadi ancaman bagi budaya masyarakat ini. B. Apresiasi generasi muda terhadap tradisi bangsa, para pendiri bangsa dan para pemimpin dunia semakin menurun. Komunikasi dan kerjasama yang melampaui batas negara berpotensi membuat generasi muda melupakan dan meremehkan budaya dan jati diri negara, para tokoh pendiri negara serta prajurit dan pemimpin negara. Perhatian khusus anak muda diberikan kepada artis, bintang film, termasuk pemain sepak bola asing, yang ditiru dengan segala macam perangkat. Harus diingat bahwa generasi muda saat ini, jika kita berbicara Teori Generasi, adalah generasi Z, artinya mereka yang lahir antara tahun 1995 dan 2010. Mereka adalah generasi internet. Sejak lahir mereka sudah mengenal teknologi informasi dan komunikasi dan mereka sudah mengenal perangkat-perangkat kompleks yang akan mempengaruhi perilaku mereka secara langsung maupun tidak langsung. Itu sebabnya mereka lebih mengenal sejumlah aktor, penyanyi, bintang film, pemain sepak bola dari luar negeri ketimbang tentara atau pendiri negara. Mereka berbeda dengan generasi sebelumnya, yaitu generasi Baby Boomer yang lahir antara tahun 1946 hingga 1965, Generasi X yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980, dan Generasi Y yang lahir antara tahun 1981 hingga 1994. Pada generasi Y terdapat kesamaan dengan generasi Z yaitu sejak kecil mereka sudah mengenal informasi dan kemampuan komunikasi, mereka sudah berinteraksi dengan teknologi sejak kecil, mereka menggunakan teknologi komunikasi seperti SMS, email dan media. Pendidikan Indonesia Menyongsong Era Revolusi Halaman 1 Jelaskan kedudukan dan fungsi pancasila sebagai pandangan hidup, bagi para pendiri dan rakyat indonesia nkri merupakan, sebutkan dan jelaskan landasan pendidikan pancasila, tantangan pancasila di era globalisasi, berilah contoh bahwa mutasi gen merupakan mekanisme evolusi, peluang dan tantangan globalisasi, sebutkan dan jelaskan sifat wajib bagi rasul, pancasila bagi bangsa indonesia merupakan, contoh tantangan globalisasi, merupakan tempat perlindungan bagi hewan dan tumbuhan langka, tantangan globalisasi bagi indonesia, jelaskan hambatan dan tantangan penegakan ham di indonesia
Pengertianbahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila. Question from @Farhan570 - Sekolah Menengah Pertama - Ppkn Farhan570 @Farhan570. December 2018 1 5 Report. Pengertian bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila . azkia31 Tentu krn dapat nya msuk budaya asing Terdapat dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada
Globalisasi adalah proses perluasan interaksi dan integrasi antar negara di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Dalam konteks ini, Pancasila sebagai dasar filosofi negara Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keberlangsungan dan kesinambungan nilai-nilai yang terkandung di satu tantangan globalisasi terhadap Pancasila adalah masuknya pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal. Contohnya, munculnya tren konsumerisme yang mengabaikan nilai-nilai kekeluargaan dan kerukunan sosial yang merupakan salah satu dari lima sila itu, globalisasi juga menimbulkan persaingan yang semakin ketat di bidang ekonomi, yang dapat mengakibatkan tergesernya prioritas pembangunan negara dari aspek sosial dan budaya menuju aspek ekonomi semata. Hal ini dapat merusak keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang diharapkan oleh lain dari globalisasi terhadap Pancasila adalah munculnya perspektif individualisme yang mengabaikan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh menghadapi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang konsisten dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila. Upaya ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kampanye sosial, dan penerapan regulasi yang sesuai dengan nilai-nilai keseluruhan, globalisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Pancasila dalam menjaga kesinambungan dan keberlangsungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Namun dengan upaya yang konsisten dan sinergis dari pemerintah dan masyarakat, Pancasila dapat tetap dijadikan landasan filosofi negara yang menjamin keberlangsungan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan bangsa. 63ybwDC.
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/213
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/280
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/303
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/266
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/414
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/50
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/272
  • 1ubk5a4moa.pages.dev/490
  • jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila